السؤال
لا شك بأن موعد ميلاد المسيح لم يكن في شهر ” كانون أول ” ، وخصوصاً أن موسم الرطَب هو في شهر الصيف ، فما هو التاريخ التقريبي لميلاد المسيح عليه الصلاة والسلام ؟
Pertanyaan:
Bisa dipastikan bahwa kelahiran al-Masih (Isa dalam agama Islam atau Yesus dalam agama Nasrani, pent.) bukanlah pada bulan Kanun Pertama (Desember), apalagi karena musim kurma terjadi pada bulan-bulan di musim panas. Jadi, kapan perkiraan lahirnya al-Masih ʿAlaihis Salām?
الجواب
الحمد لله.
أولاً:
مسألة تحديد وقت ميلاد المسيح عيسى بن مريم عليه السلام عليها تنبيهات :
1. أنها من الغيب الذي لا يمكن لأحدٍ الجزم به ، إلا أن يكون ممن يوحي لهم الله تعالى بوحيٍ من عنده ؛ لأنه لا سبيل لمعرفة ذلك إلا به ؛ لانقطاع الأسانيد بيننا وبين ذلك الزمان ، ولاختلاف النقلة في تحديد وقت ميلاده عليه السلام .
Jawab:
Alhamdulillah. Pertama, ada beberapa catatan berkenaan dengan kapan tepatnya waktu kelahiran al-Masih Isa putra Maryam ʿAlaihis Salām:
- Bahwa peristiwa itu termasuk perkara gaib, yang tidak ada seorang pun yang dapat memastikannya, kecuali orang yang telah Allah Subẖānahu wa Taʿālā Berikan wahyu dari sisi-Nya kepadanya. Hal itu karena tidak ada cara untuk mengetahui hal ini kecuali dengan itu; sebab rantai sanad antara kita dengan zaman itu telah terputus. Di samping adanya perbedaan kutipan-kutipan tentang waktu kelahirannya ʿAlaihis Salām.
2. أن معرفة ذلك الوقت علم لا ينفع ، والجهل به غير ضارٍّ ، ولو كان في معرفة ذلك فائدة لجاءتنا النصوص به ، ثم لو عرفنا وقت ميلاده : فما هو وقت ميلاد موسى ، وإبراهيم ، وغيرهما من الأنبياء والرسل ؟! وما فائدة معرفة ذلك الوقت ؟! وهذا يقودنا إلى التنبيعه الثالث .
- Bahwa mengetahui kapan peristiwa itu terjadi tidak termasuk ilmu yang bermanfaat. Tidak mengetahuinya juga tidak masalah. Seandainya mengetahui hal itu berfaedah, tentu nas-nas syariat akan mengabarkannya kepada kita. Lalu, jika kita mengetahui waktu kelahiran beliau ʿAlaihis Salām, lantas bagaimana dengan waktu kelahiran Musa, Ibrahim, dan para Nabi serta Rasul yang lainnya?! Apa manfaat mengetahui waktu itu?! Hal ini kemudian mengantarkan kita kepada catatan yang ketiga.
3. ميلاد نبينا محمد صلى الله عليه وسلم أقرب من ميلاد عيسى بن مريم ، وكان ابناً في بيئة تتجه لها أنظار العالَم – مكة المكرمة – ، وكان ابنا لشرفاء وسادة تلك البقعة ، ومع ذلك كله لا يُعرف على التحديد وقت ميلاده صلى الله عليه وسلم ، والخلاف في تحديد مشهور .
- Bahwa kelahiran Nabi kita Muhammad Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam, yang lebih dekat masa kelahirannya dengan masa kita daripada masa kelahiran Isa bin Maryam ʿAlaihis Salām, yang mana beliau Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam adalah anak dari sebuah daerah yang menjadi perhatian dunia —Makkah al-Mukarramah— dan putra dari keluarga bangsawan dan penguasa di wilayah itu, meskipun demikian, waktu kelahiran beliau Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam juga tidak diketahui. Perbedaan pendapat dalam masalah ini adalah pembahasan yang terkenal.
ثانياً:
وجزم الأخ السائل بأنه ” لا شك بأن موعد ميلاد المسيح لم يكن في شهر كانون أول ” : في غير مكانه ، وليس مع أثبت شيئاً أو نفاه أدلة يطمئن القلب لها ، ولا هو بالشيء الذي يُجزم بحدوثه على التحديد .
Kedua, kepastian yang disampaikan saudara kita si penanya ini, “Bisa dipastikan bahwa kelahiran al-Masih bukanlah pada bulan Kanun Pertama (Desember),” bukanlah pada tempatnya, karena hal itu tidak disertai dengan bukti yang bisa menenangkan hati yang membenarkan atau menafikan klaim tersebut. Pun tidak ada sesuatu yang bisa dijadikan argumentasi untuk memastikan secara spesifik terjadinya peristiwa itu.
وثمة اتجاهات في إثبات وقت ميلاد عيسى بن مريم عليه السلام عند النصارى ، فضلاً عن المسلمين ، فالنصارى يزعمون أنهم أتباع دينه ، وهو ربٌّ لكثير منهم ! أو ابن ربِّهم ! ومع ذلك ليس ثمة اتفاق بينهم على تحديد ميلاده ! .
Di kalangan komunitas Nasrani sendiri ada banyak versi tentang waktu kelahiran Isa bin Maryam, apalagi di kalangan umat Islam. Orang-orang Nasrani saja, yang mengaku sebagai pengikut agamanya, dan bahkan kebanyakan mereka mengklaim bahwa Isa (Yesus) adalah Tuhan mereka atau anak Tuhan mereka, namun demikian, mereka tidak bersepakat mengenai kapan kelahiran beliau!
ولا يختلف المسلمون عن النصارى في الخلاف في تحديد وقت ميلاد عيسى عليه السلام ، إلا أن الخلاف عندنا منطلقه الفهم لآيات من كتاب الله تعالى فيها التصريح بوجود رطَب على شجرة نخيل عند ولادة عيسى عليه السلام ، ومن ثَمَّ اختلف العلماء عندنا هل كان وقت ميلاده عليه السلام في ” الصيف ” لكون ذلك الوقت موسم تلك الثمرة ، أو كان الأمر كرامة من الله تعالى في إيجاد تلك الثمرة في غير موسمها ، كما أجرى الله تعالى الماء من تحت أمه مريم وقت ولادة ابنها عيسى عليه السلام ، وكما أنطق الله تعالى ابنها وهو طفل صغير ؟! خلاف بين العلماء ، والأظهر – والله أعلم – هو القول الثاني .
Umat Islam pun juga tidak berbeda dengan umat Nasrani dalam perbedaan pendapat mereka mengenai kapan dilahirkannya Isa ʿAlaihis Salām, hanya saja perbedaan pendapat di kalangan kita didasarkan atas pemahaman terhadap ayat-ayat dalam Kitabullah yang menyatakan dengan jelas adanya buah kurma di atas pohon kurma saat Isa ʿAlaihis Salām dilahirkan. Dari sinilah para ulama kita berbeda pendapat apakah waktu kelahirannya adalah saat musim panas —karena itu adalah waktu musim buah tersebut— atau itu adalah karamah dari Allah Subẖānahu wa Taʿālā Yang Menjadikan buah itu ada di luar musimnya, sebagaimana Allah Subẖānahu wa Taʿālā Mengalirkan air dari bawah ibunda beliau, Maryam, pada saat dia melahirkan putranya, Isa ʿAlaihis Salām, dan sebagaimana Dia Subẖānahu wa Taʿālā Membuat anaknya bisa bicara ketika dia masih bayi kecil? Masalah ini diperselisihkan para ulama, dan yang lebih tepat —Allah Yang lebih Mengetahui— adalah pendapat yang kedua.
قال الشيخ محمد الأمين الشنقيطي – رحمه الله – : قوله تعالى : ( وَهُزِّى إِلَيْكِ بِجِذْعِ النَّخْلَةِ تُسَاقِطْ عَلَيْكِ رُطَباً جَنِيًّا فَكُلِي وَاشْرَبِي وَقَرِّي عَيْناً ) لم يصرِّح جلَّ وعلا في هذه الآية الكريمة ببيان الشيء الذي أمرها أن تأكل منه ، والشيء الذي أمرها أن تشرب منه ، ولكنَّه أشار إلى أن الذي أمرها أن تأكل منه هو : ” الرطَب الجني ” المذكور ، والذي أمرها أن تشرب منه هو النهر المذكور المعبر عنه بـ ” السري ” ، كما تقدم ، هذا هو الظاهر .
Syekh Muhammad al-Amin asy-Syinqīṯhi —Semoga Allah Merahmatinya— berkata bahwa firman-Nya Subẖānahu wa Taʿālā (yang artinya), “Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu (Maryam), niscaya (pohon) itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu, maka makan, minum dan bergembiralah.” (QS. Maryam: 25-26) Allah Jalla wa ʿAlā dalam ayat yang mulia ini tidak memberikan penjelasan yang spesifik berkenaan dengan apa yang Dia Perintahkan kepadanya untuk dimakan dan diminum, tetapi ada isyarat secara implisit bahwa yang Dia Perintahkan kepadanya untuk dimakan adalah “Ruṯab Janiy” (kurma yang sudah masak) tersebut. Adapun yang Dia Perintahkan kepadanya untuk diminum adalah air dari anak sungai tersebut, yang dalam ayat tersebut diistilahkan dengan “Sariy” (sungai kecil), sebagaimana telah lalu pembahasannya. Demikian yang tampak dari ayat tersebut.
وقال بعض العلماء : إن جذع النخلة الذي أمرها أن تهز به : كان جذعاً يابساً ؛ فلما هزته جعله الله نخلة ذات رطب جني .
وقال بعض العلماء : كان الجذع جذع نخلة نابتة ، إلا أنها غير مثمرة ، فلما هزته أنبت الله فيه الثمر ، وجعله رطباً جنيّاً .
وقال بعض العلماء : كانت النخلة مثمرة ، وقد أمرها الله بهزها ليتساقط لها الرطب الذي كان موجوداً .
Sebagian ulama berkata bahwa pangkal pohon kurma yang diperintahkan untuk digoyangkan adalah batang yang sudah kering. Namun ketika digoyang, Allah Menjadikannya pohon kurma yang matang buahnya. Sebagian ulama berkata bahwa pangkal pohon kurma adalah pohon yang hidup, hanya saja belum berbuah. Namun ketika digoyang, Allah Memunculkan buahnya dan Menjadikan kurma matang padanya. Sebagian yang lain berkata bahwa pohon kurma tersebut memang sudah berbuah, Allah Memerintahkannya untuk digoyang agar kurma di atasnya berjatuhan.
والذي يُفهم من سياق القرآن : أن الله أنبت لها ذلك الرطب على سبيل خرق العادة ، وأجرى لها ذلك النهر على سبيل خرق العادة ، ولم يكن الرطَب ، والنهر ، موجودين قبل ذلك ، سواء قلنا إن الجذع كان يابساً ، أو نخلة غير مثمرة ، إلا أن الله أنبت فيه الثمر ، وجعله رطباً جَنيّاً
Yang bisa dipahami dari konteks dalam al-Quran ini adalah bahwa Allah Menjadikan kurma itu ada dengan cara yang tidak biasa (karamah dari-Nya) sebagaimana Dia Mengalirkan sungai itu dengan cara yang tidak biasa pula. Buah kurma dan sungai itu belum ada sebelumnya, baik pohonnya sudah kering atau pohonnya tidak berbuah, Allah Yang Memunculkan buahnya dan Menjadikannya kurma yang matang.
، ووجه دلالة السياق على ذلك : أن قوله تعالى : ( فَكُلِي وَاشْرَبِي وَقَرِّي عَيْناً ) يدل على أن عينها إنما تقر في ذلك الوقت بالأمور الخارقة للعادة ؛ لأنها هي التي تبين براءتها مما اتهموها به ، فوجود هذه الخوارق ، من تفجير النهر ، وإنبات الرطب ، وكلام المولود : تطمئن إليه نفسها ، وتزول به عنها الربية ، وبذلك يكون قرة عين لها ؛ لأن مجرد الأكل والشرب مع بقاء التهمة التي تمنت بسببها أن تكون قد ماتت من قبل وكانت نسياً منسيّاً : لم يكن قرة لعينها في ذلك الوقت ، كما هو ظاهر
Sisi pendalilan dari konteks tersebut adalah bahwa firman-Nya Subẖānahu wa Taʿālā (yang artinya), “… maka makan, minum dan bergembiralah,” (QS. Maryam: 25-26) menunjukkan bahwa hatinya menjadi senang karena adanya perkara-perkara yang luar biasa itu, karena itu menjadi penjelas bahwa dia terbebas dari apa yang dituduhkan orang-orang. Jadi, adanya kejadian luar biasa ini —yakni mengalirnya sungai kecil, munculnya buah yang matang, dan bayi yang bisa berbicara— membuat jiwanya tenang dan menghilangkan keraguannya. Demikianlah dia bisa bergembira, karena sekadar adanya makanan dan minuman takkan membuatnya bergembira waktu itu jika tuduhan itu masih ada. Tuduhan yang sebelumnya membuatnya berharap mati saja dan menjadi orang yang tidak dikenal dan dilupakan, sebagaimana demikian yang tampak dari ayat tersebut.
وخرق الله لها العادة بتفجير الماء ، وإنبات الرطب ، وكلام المولود : لا غرابة فيه ، وقد نص الله جل وعلا في ” آل عمران ” على خرقه لها العادة في قوله ( كُلَّمَا دَخَلَ عَلَيْهَا زَكَرِيَّا الْمِحْرَابَ وَجَدَ عِندَهَا رِزْقًا قَالَ يا مَرْيَمُ أَنَّى لَكِ هَذَا قَالَتْ هُوَ مِنْ عِندِ اللَّهِ إنَّ اللَّهَ يَرْزُقُ مَن يَشَآءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ ) . قال العلماء : كان يجد عندها فاكهة الصيف في الشتاء ، وفاكهة الشتاء في الصيف ، وإجراء النهر ، وإنبات الرطب : ليس أغرب من هذا المذكور في سورة ” آل عمران ” . ” أضواء البيان ” ( 3 / 397 ) .
Karamah berupa mengalirnya sungai kecil, tumbuhnya buah yang matang, dan bayi yang bisa berbicara, yang Allah Berikan kepadanya bukanlah sesuatu yang aneh, karena Allah Jalla wa ʿAlā Menyatakan dalam surah Ali Imran karamah lain yang diberikan kepadanya dalam firman-Nya (yang artinya), “Setiap kali Zakaria masuk menemuinya (Maryam) di mihrabnya (kamar khusus untuk ibadah), dia dapati ada makanan di sisinya. Dia berkata, ‘Wahai Maryam! Dari mana ini engkau peroleh?’ Dia (Maryam) menjawab, ‘Itu dari Allah.’ Sesungguhnya Allah Memberi rezeki kepada siapa yang Dia Kehendaki tanpa perhitungan.” (QS. Ali ‘Imran: 37) Para ulama berkata bahwa Nabi Zakariya menemukan di sisinya ada buah-buahan musim panas saat musim dingin, dan buah-buahan musim dingin saat musim panas. Jadi, karamah berupa mengalirnya sungai kecil dan munculnya buah yang matang tersebut tidak lebih ajaib daripada karamah yang disebutkan dalam surah Ali Imran. Aḏwāʾ al-Bayān (3/397).
هذا هو الذي نراه راجحاً صحيحاً ، وبه نعلم أنه لا يمكننا تكذيب من نقل ميلاد عيسى عليه السلام في الشتاء ، بل هو الأقرب للصواب ؛ لأنه ليس موسماً للرطَب ، لكن هذا القول ليس متفقاً عليه عند النصارى ، ولا عند المسلمين ، وسنذكر فيما يلي عمَّن يرجِّح خلاف ما رجحناه ، ويذكر الخلاف عند النصارى في تحديد ميلاد عيسى عليه السلام .
Inilah yang kami anggap pendapat yang paling tepat dan benar. Dengan demikian, kita bisa mengetahui bahwa kita tidak bisa mengingkari nukilan bahwa kelahiran Isa ʿAlaihis Salām adalah di musim dingin, malah itu lebih mendekati kebenaran, karena saat itu bukanlah musim kurma. Namun pendapat ini bukanlah pendapat yang disepakati oleh orang-orang Nasrani maupun umat Islam. Berikut kami sebutkan tokoh-tokoh yang menguatkan pendapat yang berseberangan dengan yang kami anggap lebih tepat. Akan disebutkan juga perbedaan pendapat di kalangan orang-orang Nasrani mengenai kapan kelahiran Isa ʿAlaihis Salām.
قال الأستاذ محمد عزت الطهطاوي :
هل وُلد المسيح حقّاً في فصل الشتاء في 25 ديسمبر ، كما يقول النصارى الغربيون ، أو في يناير ، كما يقول النصارى الشرقيون ؟ .
ورد في إنجيل ” لوقا ” حكاية عن ميلاد المسيح عليه السلام : ” وكان في تلك الكورة رعاة متبدين ، يحرسون حراسات الليل على رعيتهم ، وإذا ملاك الرب وقف بهم ومجد الرب حولهم ، فخافوا خوفاً عظيماً ، فقال لهم الملاك : ” لاتخافوا ، فها أنا أبشركم بفرح عظيم ، يكون لجميع الشعب ، إنه ولد لكم اليوم في مدينة داود مخلِّص هو المسيح ” .
( إنجيل ” لوقا ” ، إصحاح 2 ، عدد 8-9-10-11 ) .
Profesor Muhammad Ezzat al-Tahtawi berkata mempertanyakan apakah al-Masih benar-benar lahir pada musim dingin pada tanggal 25 Desember, seperti yang dikatakan umat Kristen Barat ataukah pada bulan Januari, seperti yang dikatakan umat Kristen Timur. Dalam Injil Lukas, dikisahkan tentang kelahiran al-Masih ʿAlaihis Salām: “Kala itu di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba seorang malaikat Tuhan berdiri di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka, yang membuat mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka, ‘Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepada kalian kegembiraan besar untuk seluruh bangsa; bahwa hari ini telah lahir Juru Selamat untuk kalian, yaitu Kristus.” (Injil Lukas 2: 8-11).
ومعنى ذلك : أن يكون الميلاد في وقت يكون الرعي فيه ممكناً في الحقول القريبة من ” بيت لحم ” المدينة التي ولد فيها المسيح عليه السلام ، وهذا الوقت يستحيل أن يكون في الشتاء ؛ لأنه فصل تنخفض فيه درجة الحرارة – وخصوصاً بالليل – بل وتغطي الثلوج تلال أرض ” فلسطين ” ، وجعْل عيد الميلاد للسيد المسيح في فصل الشتاء : لا أساس له إذاً ، بل هو من مخترعات الوضاع يجعله في فصل الشتاء وفي هذه التواريخ المذكورة انفا .
Artinya, bahwa kelahirannya terjadi pada saat penggembalaan dimungkinkan dilakukan di padang di dekat Betlehem, kota di mana al-Masih ʿAlaihis Salām dilahirkan. Waktu ini tidak mungkin terjadi pada musim dingin, karena pada musim tersebut suhu sangatlah rendah —terutama pada malam hari— bahkan salju akan menutupi perbukitan tanah Palestina. Jadi, menjadikan kelahiran al-Masih (Natal) di musim dingin tidaklah berdasar, melainkan hanya rekaan dan karangan dengan menjadikannya pada musim dingin dan pada tanggal-tanggal tersebut di atas.
ولندلل على ذلك بالاتي :
1- يقول الأسقف ” بارنز ” : غالباً لا يوجد أساس للعقيدة القائلة بأن يوم 25 ديسمبر كان بالفعل ميلاد المسيح ، وإذا ما كان في مقدورنا أن نضع موضع الإيمان قصة ” لوقا ” عن الميلاد مع ترقب الرعاة بالليل في الحقول قريباً من ” بيت لحم ” ؛ فإن ميلاد المسيح لم يكن ليحدث في الشتاء حينما تنخفض درجة الحرارة ليلاً وتغطي الثلوج تلال أرض اليهودية ، ويبدو أن عيد ميلادنا قد اتفق عليه بعد جدل كثير ومناقشات طويلة حوالي عام 300 بعد الميلاد .كتاب ” ظهور المسيحية ” للأسقف بارنز .
Kita menguatkan hal itu dengan poin-poin berikut:
- Uskup Barnes mengatakan bahwa secara umum keyakinan bahwa tanggal 25 Desember adalah hari pasti kelahiran Kristus tidaklah ada dasarnya. Menurut perkiraan kami, dengan mengimani kisah Lukas tentang hari kelahiran tersebut, di mana adanya para gembala yang berjaga pada malam hari di padang dekat Betlehem, maka kelahiran Kristus tidak mungkin terjadi pada musim dingin ketika suhu sangat rendah pada malam hari dan salju menutupi perbukitan tanah Yudea. Tampaknya, hari natal kita ini disepakati sekitar tahun 300 setelah peristiwa kelahiran ini setelah melalui banyak perdebatan dan diskusi panjang. Dari buku “The Rise of Christianity” karya Uskup Barnes.
2- وهذا الرأي الذي ذهب إليه الأسقف ” بارنز ” قد استمده الذين كتبوا بيانات عن عيد الميلاد في ” دائرة المعارف البريطانية ” ، ودائرة ” معارف شاميرز ” ، فقد ورد في الطبعة الخامسة عشرة من المجلد الخامس في الصفحة ( 642 ، 643 أ ) من ” دائرة المعارف البريطانية ” ما يلي : ” لم يقنع أحد مطلقاً بتعين يوم أو سنة لميلاد المسيح – ولكن صمم آباء الكنيسة في عام 340 بعد الميلاد على تحديد تاريخ للاحتفال بالعيد – اختاروا بحكمة يوم الانقلاب الشمسي في الشتاء ، الذي استقر في أذهان الناس ، وكان أعظم أعيادهم أهمية ، ونظراً إلى التغيرات التي حدثت في التقاويم : تغير وقت الانقلاب الشمسي ، وتاريخ عيد الميلاد بأيام قليلة ” .
- Pendapat yang diyakini oleh Uskup Barnes inilah yang dijadikan rujukan oleh para kontributor pengisi konten tentang Natal dalam Ensiklopedia Britannica dan Ensiklopedia Shamires. Dalam cetakan kelima belas edisi kelima halaman 642-643 A dari Ensiklopedia Britannica disebutkan pernyataan sebagai berikut, “Tidak ada seorang pun yang yakin dalam penentuan hari atau tahun kelahiran Kristus, tetapi para Bapa Gereja pada tahun 340 M mengeluarkan ketetapan tanggal perayaan hari raya natal tersebut. Mereka dengan bijak memilih hari titik balik matahari di musim dingin, yang telah melekat dalam benak orang-orang. Inilah hari raya mereka yang paling penting, mengingat adanya perubahan yang terjadi dalam kalender; yakni ada perubahan beberapa hari dalam waktu titik balik matahari dan hari raya Natal.”
3- ورد في دائرة ” معارف شاميرز ” الآتي : ” كان الناس في كثير من البلاد يعتبرون الانقلاب الشمسي في الشتاء يوم ميلاد الشمس ، وفي روما كان يوم 25 ديسمبر يحتفل فيه بعيد وثني قومي – ولم تستطع الكنيسة أن تلغي هذا العيد ، بل باركته ، كعيد قومي لشمس البر ” .
4- يقول ” بيك ” من علماء تفسير الكتاب المقدس : ” لم يكن ميقات ولادة المسيح شهر ديسمبر على الإطلاق ، فعيد الميلاد عندنا قد بدأ التعارف عليه أخيراً في الغرب .” تفسير الكتاب المقدس ” للدكتور بيك ( ص 727 ) .
- Ensiklopedia Shamires menyatakan sebagai berikut, “Orang-orang di banyak negara menganggap titik balik matahari musim dingin sebagai hari kelahiran matahari, sementara di Roma, tanggal 25 Desember dirayakan sebagai hari raya paganisme. Pihak gereja tidak dapat menghilangkan hari raya ini, hari libur ini, dan justru mengamininya, menjadikannya seperti hari raya kaum pemuja Matahari Kebenaran.”
- Beck, salah seorang ahli tafsir kitab Injil, mengatakan bahwa waktu kelahiran Kristus sama sekali bukan terjadi di bulan Desember. Jadi, hari raya natal di tengah kita baru mulai dikenalkan belakangan ini di Barat. Dari buku tafsir Injil karya Dr. Beck (hlm. 727).
5- هناك دليل تاريخي ثابت موثوق به يوضح أن المسيح ولد في شهر أغسطس ، أو سبتمبر ، فقد كتب الدكتور جون د . أفيز في كتابه ” قاموس الكتاب المقدس ” تحت كلمة ” سنة ” : أن البلح ينضج في الشهر اليهودي أيلول ، كما ورد في صفحة ( 117 ) من كتاب ” تفسير الكتاب المقدس ” لـ ” بيك ” العبارة الاتية : ” إن شهر أيلول يطابق عندنا شهر أغسطس ، وسبتمبر ” .
- Ada bukti sejarah yang valid dan kredibel yang menunjukkan bahwa al-Masih lahir pada bulan Agustus atau September. Dr. John D. menulis dalam Kamus Alkitabnya dalam kategori kata “Tahun” bahwa buah-buahan masak di bulan Elul dalam kalender Yahudi. Hal ini sebagaimana disebutkan di halaman (117) buku tafsir Injil karya Beck yang dinyatakan dengan ungkapan berikut, “Bulan Elul bertepatan dengan bulan Agustus dan September dalam kalender kita.”
6- ويقول الدكتور ” بيك ” في مناقشة ” جون ستيوارت ” لمدونة ” من معبد انجورا ” : وعبارة وردت في مصنف صيني قديم ، يتحدث عن رواية وصول الإنجيل للصين سنة 25 – 28 ميلادية ، حيث حدد ميلاد المسيح في عام 8 قبل الميلاد ، في شهر سبتمر ، أو أكتوبر ، وحدد وقت الصلب في يوم الأربعاء عام 24 ميلادية .
- Dr. Beck dalam sebuah diskusi dengan John Stewart bertajuk ‘Dari Kuil Ankara’ mengatakan bahwa ada pernyataan yang termaktub dalam sebuah tulisan Cina kuno, yang berbicara tentang cerita-cerita sampainya Injil di Cina pada tahun 25-28 M, yang mana disebutkan bahwa kelahiran Kristus adalah pada tahun 8 SM, pada bulan September atau Oktober, dan menyatakan bahwa waktu penyaliban adalah pada hari Rabu tanggal 24 Masehi.
النتائج التي تستخلص مما تقدم :
1- ونخلص من كل ذلك طبقا للبحوث السابقة التي أجريت حاليّاً على أصول المسيحية : أن المسيح لم يولد في ديسمبر ، أو يناير ، ولكن في أغسطس ، أو سبتمبر ، ويكون حمْل السيدة مريم لم يبدأ في مارس ، أو إبريل ، كما يريد مؤرخو الكنيسة أن يلزموا الناس باعتقاده ، بل بدأ حملها في نوفمبر ، أو ديسمبر .
Kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan di atas:
- Dari semua pernyataan di atas, disertai penelitian-penelitian sebelumnya yang dilakukan di zaman sekarang mengenai pokok-pokok ajaran agama Kristen, maka kami menyimpulkan bahwa al-Masih tidak lahir pada bulan Desember atau Januari, tetapi pada bulan Agustus atau September, dan bahwa kehamilan Sayidah Maryam tidak dimulai pada bulan Maret atau April —sebagaimana yang diinginkan oleh para sejarawan gereja agar orang-orang memercayainya— melainkan dimulai pada bulan November atau Desember.
2- إن القران الكريم يُستخلص من تفسيره أن المسيح مولود في أغسطس ، أو سبتمبر ، وهذا يتفق مع الحقائق التاريخية ، ومع رواية إنجيل ” لوقا ” ، وإن كان ذلك دون قصد ، وأنه يظهر مما حكاه القرآن عن السيدة ” مريم ” : أنها كانت ترقد عند ولادتها في سقيفة على مكان مرتفع من التل حيث تقف نخلة على منحدر منه ، وكان من الميسور لها أن تصل إلى جذعها ، وتهزه ، وكثرة النخيل في ” بيت لحم ” واضحة في الكتاب المقدس في الإصحاح الأول من ” سِفر القضاة ” ، وكذلك ” قاموس الكتاب المقدس ” المؤلَّف بمعرفة الدكتور ” جونر يفنز ”
- Jika disimpulkan dari tafsir-tafsir al-Quran yang mulia, maka al-Masih lahir pada bulan Agustus atau September. Inilah yang sesuai dengan fakta sejarah dan dengan narasi dalam Injil Lukas, meskipun bisa saja itu hanya kebetulan. Berdasarkan apa yang dikisahkan al-Quran tentang Sayidah Maryam, tampaknya saat hendak melahirkan dia berbaring di sebuah tempat berteduh di tempat yang tinggi di atas bukit, di mana ada pohon kurma berdiri di lerengnya, sehingga mudah baginya untuk meraih pangkalnya dan mengguncangnya. Banyaknya pohon kurma di Betlehem jelas sekali tersebut dalam Injil di pasal pertama dalam Kitab Hakim-Hakim, demikian juga dalam buku kamus Alkitab yang penulisnya dikenal dengan nama Dr. Gunnar.
، كما أن حقيقة إرشاد السيدة ” مريم ” إلى نبع – كما ورد في القران الكريم – لتشرب منه : تشير إلى أن ميلاد المسيح قد حدث فعلاً في شهر أغسطس ، أو سبتمبر ، وليس في ديسمبر حيث يكون الجو بارداً كالثلج في كورة اليهودية ، وحيث لا رُطَب فوق النخيل حتى تهز جذع النخلة فتساقط عليها رطباً جنيّاً
Demikian juga fakta bahwa Maryam diarahkan ke sebuah mata air —sebagaimana disebutkan dalam al-Quran— untuk minum darinya mengisyaratkan bahwa kelahiran al-Masih sebenarnya terjadi pada bulan Agustus atau September, bukan di bulan Desember, ketika cuaca sedingin salju di wilayah Yudea dan tidak ada kurma di atas pohon yang bisa diguncang agar kurma-kurma masak berjatuhan darinya.
قال تعالى : ( فَنَادَاهَا مِنْ تَحْتِهَا أَلَّا تَحْزَنِي قَدْ جَعَلَ رَبُّكِ تَحْتَكِ سَرِيّاً . وَهُزِّي إِلَيْكِ بِجِذْعِ النَّخْلَةِ تُسَاقِطْ عَلَيْكِ رُطَباً جَنِيّاً . فَكُلِي وَاشْرَبِي وَقَرِّي عَيْناً ) ، والمعنى : أنه جعل قربَها جدولاً صغيراً كان قد انقطع ماؤه ، ثم جرى ، وامتلأ ، وسمي سريّاً لأن الماء يسري فيه ، وأنه في إمكانها أن تتناول من الرطَب الصالحة للاجتناء إذا أرادت أن تأكل ، وإذا أرادت أن تشرب : أمكنها ذلك من جدول الماء ، الذي كان يسري بجانبها .
” النصرانية والإسلام ” الأستاذ محمد عزت الطهطاوي ( ص 241 – 244 ) مكتبة النور .
Allah Subẖānahu wa Taʿālā Berfirman (yang artinya), “Maka dia ada yang memanggilnya dari arah bawah, ‘Janganlah engkau bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah Menjadikan anak sungai di bawahmu, dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu (Maryam), niscaya (pohon) itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu, maka makan, minum dan bergembiralah engkau.’” (QS. Maryam: 24-26) Artinya bahwa Allah Menjadikan di dekatnya ada sebuah sungai kecil yang airnya tidak mengalir, lalu mengalir dan terisi penuh. Dinamakan Sariy karena airnya mengalir dari sela-selanya. Jadi, jika dia ingin makan, dia dapat mengambil kurma yang siap konsumsi, dan jika ingin minum, dia dapat mengambilnya di sumber air itu, yang mengalir di sampingnya. An-Naṣraniyyah wal Islām karya Profesor Muhammad Izzat al-Tahtawi (hlm. 241-244) Maktabah an-Nūr.
والخلاصة :
ليس في شرعنا ما يثبت تحديد ولادة المسيح عيسى بن مريم عليه السلام ، لا السنة ، والشهر ، واليوم ، ومن قال إن القرآن فيه إشارة إلى أن مولده كان في فصل ” الصيف ” : فمردود ، بما نقلناه من خلاف العلماء أولاً ، وبما هو لائق من كون ذلك الإيجاد للرطَب كان في غير موسمه ، وأما النصارى : فغالبهم يرى أن مولده كان في شهر ” ديسمبر ” ، أو ” يناير ” ، وكان فصل الشتاء ، وثمة من نقد ذلك عندهم ، وبيَّن أنه خطأ ، وأن مولده عليه السلام كان في ” الصيف ” .
Kesimpulannya, bahwa dalam syariat kita tidak ada sesuatu pun yang menentukan secara pasti kapan dilahirkannya al-Masih Isa putra Maryam ʿAlaihis Salām, baik tahun, bulan, maupun harinya. Barang siapa yang mengatakan bahwa dalam al-Quran ada isyarat bahwa kelahirannya terjadi pada musim panas, maka pendapat ini tertolak, pertama, berdasarkan perbedaan pendapat para ulama yang telah kami nukil, kemudian, berdasarkan pendapat yang lebih sesuai bahwa buah kurma itu keluar di luar musimnya. Adapun orang Nasrani, mayoritas mereka berpandangan bahwa kelahirannya terjadi pada bulan Desember atau Januari di musim dingin. Pun pendapat ini juga tidak lepas dari kritik dari kalangan mereka sendiri yang menjelaskan bahwa itu keliru dan bahwa kelahirannya ʿAlaihis Salām terjadi saat musim panas.
وبكل حال : ليس ثمة ما يُجزم به ، وليس هذا من العلم النافع ، ولولا تعلق الإجابة بشرح آية من كتاب الله : لما تجشمنا الرد على السؤال ، وإذا كان النصارى قد اختلفوا في أصل عيسى عليه السلام ما هو ، واختلفوا في أصل الاعتقاد : فأنَّى لهم الاتفاق على ما هو دونه ؟! . والله أعلم
Bagaimanapun itu, tidak ada bukti yang bisa memastikannya dan ini tidak termasuk ilmu yang bermanfaat. Seandainya jawaban pertanyaan ini tidak berkaitan dengan penjelasan sebuah ayat dalam Kitabullah, maka kami merasa tidak perlu menjawab pertanyaan tersebut. Jika umat Nasrani saja sudah berbeda pendapat mengenai hakikat asli Isa ʿAlaihis Salām dan berselisih pendapat dalam masalah pokok keyakinan, lalu bagaimana mereka akan bersepakat dalam masalah yang di bawah itu? Allah Yang lebih Mengetahui.
Sumber:
islamqa.info/ar/answers/127509/متى-ولد-عيسى-بن-مريم-وهل-في-القران-اشارة-الى-انه-ولد-في-الصيف
PDF Sumber Artikel.
🔍 Hukum Cabut Alis, Cara Berdoa Setelah Shalat Fardhu, Cara Menghilangkan Sedih Menurut Islam, Arti Mimpi Melihat Orang Sholat Berjamaah, Ciri Ciri Mimpi Dari Allah
Visited 2 times, 1 visit(s) today
Post Views: 2
Game Center
Game News
Review Film
Rumus Matematika
Anime Batch
Berita Terkini
Berita Terkini
Berita Terkini
Berita Terkini
review anime